Jika Amerika punya John Edgar Hoover, direktur Federal Bureau of Investigation (FBI) pertama, yang menjabat selama 37 tahun dari tahun 1935 hingga kematiannya pada tanggal 1972. Maka, Indonesia mempunyai Roebiono Kertopati, Kepala Lembaga Sandi Negara pertama yang menjabat hampir 38 tahun, sejak bernama Dinas Code (1946), Djawatan Sandi (1949), Lembaga Sandi Negara (1972) hingga kematiannya pada 1984
Bermula dari sebuah ruangan kecil pada kantor Kementerian Pertahanan di Jalan Gondokusuman, Yogyakarta. Dengan peralatan sederhana berupa pensil dan kertas, tugas-tugas persandian Indonesia terus berkembang. Roebiono membuat sistem-sistem sandi dan terbukti efektif dan dapat diandalkan untuk mengamankan komunikasi di medan peperangan. Berbagai keberhasilan Roebiono di bidang persandian dan memperbaiki jaring komunikasi masa revolusi, membuatnya diangkat menjadi Bapak Persandian. Indonesia memiliki Roebiono Kertopati, Kepala Lembaga Sandi Negara Pertama yang menjabat hampir 38 tahun, sejak bernama Dinas Code (1946), Djawatan Sandi (1950), Lembaga Sandi Negara (1972) hingga wafatnya 23 Juli 1984.
“Ingatlah, Bahwa Kechilafan Satu Orang Sahaja Tjukup Sudah MenJebabkan Keruntuhan Negara”
-Mayjen TNI dr. Roebiono Kertopati
Bapak Persandian Indonesia
Mayjen TNI dr. Roebiono memegang teguh motto ”Berani Tidak Dikenal” yakni dengan melakukan kegiatan persandian secara diam-diam, selaliu menjaga rahasia, tidak mencari pujian dan popularitas. Cakupan persandian selalu berkaitan dengan fungsi dan kegiatan intelijen. Dari gambaran tersebut, tampak bahwa persandian di bawah pimpinan negara pada masa revolusi fisik, melalui pengiriman berita rahasia dari dan ke luar negeri dapat diterima dengan aman dan meyakinkan dunia internasional bahwa Indonesia masih ada.
Sumber:
- Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
- https://historia.id/militer/articles/roebiono-kertopati-bapak-persandian-indonesia-P3oWj/page/1